Cirebon – Komisi IV DPRD mendukung program inkubator bisnis bagi pemuda yang digagas Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Cirebon. Komisi IV mendorong agar program inkubator bisnis menyasar peternak muda di Kabupaten Cirebon.
Hal itu disampaikan Komisi IV DPRD Kabupaten Cirebon saat rapat bersama Dispora, Dinas Pertanian (Distan), Badan Keuangan dan Anggaran Daerah (BKAD), dan Inspektorat Kabupaten Cirebon. Program inkubator bisnis merupakan inovasi Dispora Kabupaten Cirebon agar pelatihan bagi pengusaha muda berjalan efektif.
Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Cirebon, Muchyidin memastikan akan menindaklanjuti dan mengawal program inkubator bisnis bagi pemuda. “Kalau tidak dikawal, Kabupaten Cirebon bisa tertinggal. Di Kabupaten Cirebon ada 2,4 juta itu ternaknya masih mengambil dari Kuningan atau Majalengka. Makanya ketika ada ide dari Dispora sangat mendukung betul,” katanya.
Sementara itu, Sekretaris Komisi IV DPRD Kabupaten Cirebon Khanafi mendukung program inkubator bisnis bagi pemuda. Namun, Komisi IV menyarankan agar program inkubator tak hanya menyasar di bidang kuliner.
“Saya sangat bangga dengan Dispora. Saya mendukung inovasi program untuk pemuda di bidang peternakan. Tapi, tidak dengan inkubator bisnis di bidang kuliner,” pungkasnya.
Khanafi mengatakan, Kabupaten Cirebon merupakan daerah yang minim inovasi, sehingga pemikiran inovatif harus dikedepankan oleh banyak pihak di lingkungan pemerintahan.
Senada dengan Khanafi, anggota DPRD lainnya, Nurcholis mendukung inovasi program yang coba digagas Dispora Kabupaten Cirebon. Menurut Nurcholis, program ini perlu didukung dengan regulasi.
“Secara umum saya sepakat, ada beberapa warga masyarakat sulit untuk menjangkau bisnis. Di Dinas Pertanian ada program peternakan, tapi sasarannya adalah kelompok ternak dan Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani), sedangkan yang diinginkan Dispora adalah individu usia pemuda. Maka, aturannya perlu diselaraskan,” ujar Kholis.
Sementara itu, Kepala Bidang Pemuda Dispora Kabupaten Cirebon Ery Febriyanto mengatakan, program pelatihan kadang menemui kebuntuan. Hasil akhirnya tidak jelas bagi pengembangan pemuda di bidang bisnis. Sehingga, perlu dibuatkan dulu model bisnisnya kemudian dibuat latihan yang intens.
Ery menjelaskan soal penggunaan diksi inkubator dalam program yang diusulkannya. Ia mengatakan, inkubator merupakan alat untuk menyehatkan. Ia berharap program ini bisa menyehatkan pemuda yang menganggur di Kabupaten Cirebon.
Rencananya, program ini terbagi menjadi dua jenis, pertama inkubator bisnis kuliner, kedua inkubator bisnis peternakan. Masing-masing jenis program itu menyasar pemuda secara personal sebagai target pelaksanaan programnya.
“Pemuda akan dilatih setahun untuk menjadi entrepreneur, dan di tahun kedua akan mendapatkan unit usaha yang baru,” lanjut Ery.
Dalam bidang inkubator bisnis kuliner dan peternakan ini, pemuda yang mendapatkan programnya akan difasilitasi mulai dari bahan bisnisnya, gerobak atau kandang, pakan, sampai gaji. Di bidang peternakan, Dispora juga akan menggandeng pihak ketiga yang kompeten di bidang peternakan.
“Pihak ketiga ini akan menanggung biaya cost pemuda yang bekerja di situ, dan setelah satu tahun akan mendapatkan bonus kambing untuk dirinya sendiri,” kata Ery. (Humas DPRD Kabupaten Cirebon)